Ucapan Adalah Doa Maka Jagalah Lisanmu

Ucapan Adalah Doa Maka Jagalah Lisanmu


Oleh : Yunsriway

Dear Ibu, Umi, Mamah, Bunda, Ema (dan panggilan untuk ibu lainnya).

Semarah apapun engkau, berusahalah untuk menahan dan bersabar. Jangan sampai keluar dari mulutmu kata-kata kotor, doa yang jelek, apalagi sampai menyumpahi anakmu kejelekan.

Karena kita tahu perkataan orang tua apalagi ibu itu sangat ampuh dan manjur. Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa mengabulkan doa ibu untuk anaknya. Baik itu doa yang baik maupun doa yang jelek untuk anaknya.

Pasti ada yang pernah mendengar kisah nyata ini.

Kisah Imam Besar Masjidil Haram, yaitu Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais.

Syaikh Sudais menjadi Imam Besar merupakan 'kutukan' atau 'sumpah' atau 'doa' dari ibunya disaat marah. Saat marah ibunya tidak menyumpahi anaknya yang jelek melainkan berkata "idzhab ja’alakallahu imaaman lil haramain (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),” ujar sang ibu dengan nada marah.

Baca juga :

Gak kebayang kan jika kita yang di posisi ibunya Syaikh Sudais bagaimana kita bisa berdoa kebaikan seperti itu, disaat makanan untuk tamu yang kita masak dan hidangkan di taburi segenggam tanah oleh anak kita.?

Mari kita mencontoh ibunya Syaikh Sudais. Sebisa mungkin kita tahan mulut kita untuk tidak berkata kasar, kotor, apalagi sampai menyumpahi anak kita.

Contohnya,

"Dasar anak bodoh",

"dasar kamu anak monyet",

"dasar kampret" dan

"si ibu menyebut si anak dengan nama hewan lainnya yang ada di kebun binatang".

Bayangkan ya ibu, perkataanya menjadi kenyataan. Di kabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Si anak menjadi seperti monyet. Ingat, bukan berarti wajahnya seperti monyet, bukan berarti ada bulu dan ekornya. Tetapi kelakuannya seperti monyet.

Mencuri barang atau makanan orang, mencakar wajah atau badan orang, suka memukul orang, rakus, dan kelakuan seperti monyet lainnya. Jika anak seperti itu bukankah merugikan orang tuanya juga?.

Bukankah kita sebagai orang tua bahagia jika melihat anaknya sukses dunia dan akhirat. Maka semarah apapun kita, cobalah untuk mendoakan kebaikan untuk anaknya.

Misalnya ketika marah,

"Hey kamu (anak) jadi hafiz 30 juz".

"Hey kamu (anak) sukses dunia dan akhirat".

"Hey kamu (anak) menjadi Imam besar".

Semoga kelak doa yang ibu panjatkan itu semuanya akan terwujud.

Aamiin Allahumma aamiin

Nasehat Untukku juga.

Jika ada yang salah, mohon untuk mengkoreksi.

Terima kasih

Instagram : Yunsriway